Sabtu, 01 Oktober 2016

PERKEMBANGAN DAN PERANAN HINDU BUDDHA, ISLAM, DAN KEBUDAYAAN MODERN DI INDONESIA







                                                                                                                HINDU DAN BUDDHA

            Hindu dan Buddha masuk ke Indonesia berawal dari aktivitas perdagangan India-China yang pada saat itu sudah dianggap negara maju.  Indonesia pun memiliki letak diantara 2 benua dan 2 samudera yang sering di lewati bangsa-bangsa lain untuk berdagang melalui darat ataupun laut. Salah satu jalur yang di lewati adalah Selat Malaka. Ada banyak sekali pendapat tentang proses masuknya budaya Hindu-Buddha ke Indonesia yaitu:
A.      Teori Brahmana
Teori ini dikemukakan oleh Van Leuryang menyatakan bahwa para Brahmana datang ke Indonesia setelah mendapat undangan dari penguasa di Indonesia untuk menobatkan raja ataupun upacara keagamaan. Namun, teori ini memiliki kelemahan yaitu di India terdapat peraturan bahwa para Brahmana tidak diperbolehkan untuk keluar dari negara tersebut.

B.      Teori Ksatria
Teori ini dikemukakan oleh Majumdar, Moerkrji, Nehru, dan F.D.K Bosch yang menyatakan bahwa ajaran Hindu-Buddha masuk ke Indonesia karena adanya perang antar golongan di Indonesia sehingga mereka yang kalah pergi meninggalkan India untuk melakukan ekspansi kekuasaan di tempat lain salah satunya Indonesia. Oleh sebab itu, teori ini juga disebut Teori Kolonisasi. Teori ini pun memiliki kelemahan karena tidak ada bukti bahwa Indonesia pernah ditaklukkan oleh prajurit India.

C.      Teori Waisya
Budaya Hindu-Buddha masuk melalui kaum Waisya yang melakukan perdagangan ke Indonesia. Pada saat itu Indonesia adalah salah satu negara yang dilewati oleh jalur perdagangan Internasional saat itu. Teori ini dikemukakan oleh N.J Kromyang.

D.      Teori  Sudra
Setelah peperangan di India berakhir , kaum Sudra menjadi kaum yang terbuang sehingga mereka pergi dari negeri mereka untuk memperbaiki nasib sehingga mereka bisa sampai ke Indonesia untuk memperbaiki nasib mereka.

Bukti yang menyatakan Hindu-Buddha telah masuk ke Indonesia dari sekitar abad ke-5 M yaitu:
1.       Penggunaan bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa dalam kehidupan masyarakat.
2.       Adanya prasasti dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta yang ditemukan di Kutai dan Tarumanegara.
3.       Adanya penganut agama Hindu Buddha di Indonesia.
4.       Peninggalan sejarah berupa candi-candi dan arca.
5.       Munculnya kerajaan dengan latar belakang agama Hindu dan Buddha.

Masuknya kebudayaan Hindu Buddha ke Indonesia juga mempengaruhi kehidupan dan adat di Indonesia. Ada banyak hal dari kebudayaan Hindu Buddha yang mengubah serta menambah budaya Indonesia dalam beberapa aspek seperti:

1.       AGAMA
Sejak masuknya agama Hindu Buddha ke Indonesia, masyarakat di Indonesia sudah mulai menganut agama Hindu Buddha. Hal ini juga membawa perubahan dalam aspek kehidupan, misalnya dalam hal tata krama, upacara pemujaan, dan juga bentuk beribadah.

2.       PEMERINTAHAN
Sistem dalam pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang India. Setiap kerajaan yang berkuasa di daerah tersebut memiliki batas kekuasaan dan berhak untuk mengatur daerah kekuasaannya sendiri. Hal ini yang menyebabkan munculnya kerajaan seperti Kerajaan Kutai, Tarumanegara, serta Sriwijaya.

3.       ARSITEKTUR
Apabila kita perhatikan bentuk-bentuk candi yang berundak-undak, hal itu membuktikan bahwa adanya paduan budaya antara India-Indonesia contohnya Candi Borobudur dan Prambanan.

4.       BAHASA
Ditemukannya prasasti yang berbahasa Sanskerta dan menggunakan huruf Pallawa juga merupakan bukti bahwa budaya Hindu-Buddha telah menjadi salah satu budaya di Indonesia. Di dalam perkembangan zaman seperti sekarang banyak sekali orang yang mempelajari bahasa Sanskerta di Indonesia. Bahasa Sanskerta pun telah digunakan dalam beberapa ikon penting di Indonesia seperti Pancasila, Dasa Dharma, Kartika Eka Paksi, Parasamya Purnakarya Nugraha, dan sebagainya.

5.       SASTRA

Dengan berkembangnya pengaruh dari bangsa India di Indonesia, kemajuan dalam bidang sastra juga terlihat dengan adanya karya-karya sastra yang muncul di Indonesia seperti  Arjunawiwaha karya Mpu Kanwa, Sutasoma karya Mpu Tantular, dan Negarakertagama karya Mpu Prapanca


ISLAM


             Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M atau abad pertama Hijriyah. Berbeda dengan agama lain, masuknya agama Islam ke Indonesia dengan cara perdamaian karena para pembawa ajaran agama Islam diterima sangat baik oleh masyarakat. Para pembawa ajaran agama Islam pun tidak pernah melakukan pemaksaan kepada penduduk saat itu untuk memeluk agama Islam karena di dalam Islam tidak ada namanya paksaan. Ada beberapa faktor masuknya agama Islam ke Indonesia yaitu:

1.       PERDAGANGAN

Islam masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan karena pada saat itu masyarakat Melayu berhubungan dengan orang Arab untuk melakukan perdagangan. Dengan hal itu orang-orang Arab sudah sangat dekat dengan masyarakat Melayu sehingga mereka pun mulai mengajarkan agama Islam dan orang Melayu juga sangat menerima hal itu. Akhirnya banyak orang Melayu yang mulai memeluk agama Islam. Bukti bahwa agama Islam telah masuk ke Indonesia adalah dengan berdirinya kerajaan Samudra Pasai di Aceh.

2.       KULTURAL

Maksud dari kultural adalah penyebaran yang dilakukan menggunakan media kebudayaan. Hal ini dilakukan oleh para Walisongo seperti Sunan Kali Jaga yang berdakwah menggunakan media wayang kulit, Sunan Muria yang menggunakan media gamelan, Sunan Giri yang berdakwah menggunakan mainan anak-anak seperti Cublak Suweng, Jamuran, dll. Para Sunan sangat cerdik dalam memilih media agar masyarakat tertarik untuk mengikuti dakwah mereka.

3.       POLITIK

Penyebaran agama Islam tidak lepas dari dukungan Sultan, contohnya adalah Kesultanan Demak yang menjadi pusat penyebaran agama Islam di Jawa. Di Sulawesi ada kerajaan Goa-Tolla yang menjadi pelindung penyebaran agama Islam disana. Para Sultan dan Raja saling berkomunikasi dalam melindungi penyebaran agama Islam di Indonesia. Kekompakan inilah yang menjadi salah satu penyebab lahirnya negara Indonesia.

Islam berkembang di seluruh daerah Indonesia. Perkembangannya pun bermacam-macam ada yang mendapat tentangan ada pula yang diterima dengan baik. Berikut adalah perkembangan agama Islam di wilayah Indonesia:

1.       Perkembangan Islam di Sumatera

Daerah yang pertama dimasuki budaya Islam adalah Pulau Sumatera bagian utara seperti Pasai dan Perlak karena letaknya di dekat Selat Malaka yang menjadi jalur perdagangan bangsa-bangsa asing.
Pada tahun 1261 M berdiri kerajaan Islam pertama yaitu Kerajaan Samudra Pasai yang terletak di tepi sungai Pasai. Kerajaan Samudra Pasai dipimpin oleh Raja-raja yaitu Sultan Al Malikus Shaleh, Sultan Al Malikuz Zahir I, Sultan Al Malikuz Zahir II, Sultan Zainal Abidin, dan Sultan Iskandar.
Persia dan Gujarat yang juga para mubalig Islam banyak yang menetap di bandar- bandar sepanjang Sumatera Utara. Mereka menikah dengan wanita-wanita pribumi yang sebelumnya telah diislamkan, sehingga terbentuklah keluarga-keluarga Muslim. Para mubalig pada waktu itu juga ke Cina.
Para pedagang dari India, yakni bangsa Arab berdakwa kepada para Raja-raja kecil, ketika raja tersebut masuk Islam, rakyatnya pun banyak yang ikut masuk Islam sehingga berdirilah kerajaan Islam pertama, yaitu Kerajaan Samudera Pasai. Seiring dengan kemajuan Samudera Pasai yang sangat pesat, perkembangan agama Islam pun mendapat perhatian dan dukungan penuh dan para ulama serta mubalignya menyebar ke seluruh nusantara.

2.       Perkembangan Islam di Pulau Jawa

Awal Islam masuk ke Jawa adalah datangnya para pedagang muslim yang ingin berdagang di Indonesia. Wilayah perdagangannya sangat luas sampai ke Demak, Jepara, Tuban dan Giri. Melalui hal tersebut, masyarakat di Pulau Jawa mulai mengenal Islam.
Islam di Jawa di sebarkan oleh Para Wali Songo yaitu: Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik, Raden Ali Rahmatullah atau Sunan Ampel, Raden Aenul Yaqin atau Sunan Giri, Makhdum Ibrahim atau Sunan Bonang, Raden Syahid atau Sunan Kalijaga, Syarifudin atau Sunan Drajat, Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati, Ja’far Sadiq atau Sunan Kudus, Raden Prawoto atau Sunan Muria.

3.       Perkembangan Islam di Sulawesi

Pada abad ke-16, di Sulawesi Selatan telah berdiri kerajaan Hindu Gowa dan Tallo. Penduduknya banyak yang memeluk agama Islam karena hubungannya dengan kesultanan Ternate. Pada tahun 1538, Pada masa Pemerintahan Somba Opu, kerajaan Gowa dan Tallo banyak dikunjungi oleh pedagang Portugis. Selain untuk berdagang,mereka juga bermaksud untuk mengembangkan agama katolik. Akan tetapi, Islam telah lebih dahulu berkembang di daerah itu.

4.       Perkembangan Islam di Kalimantan

Ketika Kerajaan Demak berdiri, para pemuka agama di Demak segera menyebarkan agama Islam ke Kalimantan Selatan. Raja Banjar Raden Samudra masuk Islam dan ganti nama dengan Suryanullah. Sultan Suryanullah dengan bantuan Demak dapat mengalahkan Kerajaan Negaradipa. Setelah itu agama Islam semakin berkembang di Kalimantan.

Islam juga memiliki peranan di Indonesia. Islam banyak berkontribusi dalam hal-hal seperti:

a.       Peranan Umat Islam pada Masa Penjajahan

Dalam Masa Penjajahan banyak sekali tokoh-tokoh Islam yang membantu peperangan secara langsung ataupun tidak langsung. Tokoh-tokoh tersebut adalah:
  •          Tueku Umar di Aceh
  •          Imam Bonjol di Sumatra Barat
  •          Sultan Hasanuddin di Sulawesi Selatan
  •          Sultan Babullah di Ternate
  •          Pangeran Diponegoro di Jawa Tengah
  •          Sultan Ageng Tirtayasa di Banten


b.      Peranan Umat Islam pada Masa Kemerdekaan

Perilaku para  penjajah yang semena-mena terhadap bangsa Indonesia seperti penindasan, kesewenang-wenangan dan ketidak adilan penjajah merajalela membuat para Ulama bersama Kaum Muslimin bangkit untuk membebaskan Indonesia dari perilaku semena-mena para penjajah. Kaum Muslimin mulai melakukan penyerangan untuk mengambil kehormatan bangsa yang telah dilakukan semena-mena.

           Pejuang muslim dan pahlawan kemerdekaan itu adalah:
  •          K.H. Ahmad Dahlan, K.H. Hasym Ashari, HOS Cokroaminoto di Pulau Jawa,
  •          Teuku Umar, Teuku Cik Ditiro, Cut Nyak Dien, Cut Mutiah, Panglima Polim (Aceh)
  •          Imam Bonjol (Sumatera Barat), Sultan Mahmud Badruddin (Palembang)
  •          Raden Intan (Lampung) di Sumatra
  •          Pangeran Antasari di Kalimantan
  •          Sultan Hasanuddin di Sulawesi dan lain-lain yang tersebar di seluruh Nusantara.

Selain dengan peperangan, Islam juga turut berperan di kemerdekaan melalui Organisasi Keagamaan yang dibentuk untuk memperkuat negara Indonesia setelah merdeka. Organisasi tersebut seperti, Syarikat Dagang Islam, Jam’iatul Khair, Al-Irsyad, Perserikatan Ulama, Muhammadiyah, Nahdatul Ulama.

BUDAYA MODERN




Pada era globalisasi ini, kebudayaan barat sangat mudah untuk masuk ke Indonesia. Para turis yang semakin lama semakin banyak yang datang ke Indonesia juga merupakan faktor penyebaran budaya barat di Indonesia.

Para remaja yang saat ini sudah mulai bisa berinteraksi dengan dunia social melalui jaringan internet pun menjadi faktor cepat berkembangnya budaya barat di Indonesia. Hal ini juga merubah kebiasaan remaja saat ini seperti lunturnya budaya asli, cara berpakaian yang berubah, cara bergaul yang mulai bebas dan tidak sopan santun.

Berikut adalah dampak positif dan negatif budaya barat di Indonesia:

DAMPAK POSITIF

  •     Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
  •     Industrialisasi
  •     Dapat mempelajari kebiasaan, pola pikir dan perilaku yang bangsa2 maju sehingga dapat           mendorong kita untuk menjadi lebih baik dan maju karena mereka.
  •     Meningkatkan produktivitas dunia industri.
  •     Persaingan di dunia kerja yang membutuhkan pekerja untuk selalu menambah keterampilan       dan pengetahuan.
  •     Kemudahan untuk menunjukkan dan memperkenalkan budaya negara kita sendiri di luar           negeri.
  •     Terjadinya akulturasi yang mungkin dapat menciptakan budaya baru yang unik.
  •  

DAMPAK NEGATIF

  •              Masuknya budaya asing yang lebih mudah diserap dan ditiru oleh orang-orang muda dan tua, dan beratnya biasanya meniru perilaku buruk.
  •             Globalisasi bisa memungkinkan hilangnya budaya karena campuran budaya lokal dengan budaya dari luar, bisa jadi karena tidak ada generasi penerus yang melestarikan budaya halaman.
  •             Kebebasan setiap orang yang mengakses atau menggunakan teknologi, mudah juga dalam kasus penyalahgunaan fungsi teknologi
  •             Teknologi tidak terbatas, akan membuat penggunanya tidak pernah puas sehingga perlu biaya untuk selalu memperbarui teknologi mereka atau penggunaan teknologi komunikasi yang semakin meluas ini akan menyebabkan biaya pemborosan.
  •             Pengalihan manusia-ke-mesin performa tentunya lebih penyebab polusi udara yang memperburuk pemanasan global.
  •             Menumbuhkan sifat dan sikap individualisme, tidak adanya rasa kepedulian terhadap orang lain. Sedangkan bangsa Indonesia pernah terkenal dengan gotong royong.

KESIMPULAN

          Banyaknya agama di Indonesia adalah salah satu bukti bahwa Indonesia bukan hanya terdiri dari Agama Islam. Namun, Indonesia juga memiliki banyak agama seperti Hindu, Buddha, Islam, Kristen, dan Konghucu. Dengan banyaknya agama di Indonesia, kita dapat mempelajari satu sama lain dan menghormati satu sama lain dalam hal beribadah ataupun kebudayaan. Banyaknya agama dan kebudayaan itu bukan lah alasan untuk bangsa Indonesia terpecah belah hanya karena tidak menghormati satu sama lain seperti ikon Pancasila Bhinneka Tunggal Ika.

          Masuknya budaya modern ke Indonesia pun bukan masalah bagi kita. Hanya saja kita sebagai masyarakat modern harus pintar memilah budaya mana yang dapat kita pelajari, dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat kita ajarkan ke orang lain. Sementara dengan kebudayaan yang negatif, kita tidak perlu terlalu menghakimi hanya saja kita harus menjauhi hal tersebut agar kita tidak masuk dalam budaya modern negatif.

DAFTAR PUSTAKA


http://www.gurupendidikan.com/sejarah-perkembangan-hindu-budha-di-indonesia/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar